PELUK

Hari ini aku menebus dosa
Terampun dengan senyuman
senyuman yg mengumpulkan rindu
rindu yg tak layak aku mimpi


Saban malam aku cipta minit
untuk gelita diam seketika
untuk sunyi menekap bunyi
tapi jiwa tidak sampai


Ada tembok dia letakkan
dan aku
bagai sungai beku
tak mampu mengalir


Antara mati
jasad ku lepaskan nyawa

ULANGTAHUN

Entah kenapa semingguan aku terus terkacau dengan cerita lama . Aku mengaku . Aku pernah membuat kesilapan . Di mana kita tidak lari - mentahnya ego semasa muda . Kenapa tiada langsung peluang .

"..This anniversary may never be the same
Inside I hope you know I'm dying
With my heart beside me
In shattered pieces that may never be replaced.."


Kadang aku tak mampu membelek ini semua - aku menyekat rindu aku dekat kau . Tiba masa aku ceritakan dekat kau - umpama jajaan cerita dongeng . Tiada erti satupun dekat kau . Hari-2 aku lepaskan kau . Aku juga sakit . Itu adalah selepas aku hidup dalam kekhilafan . Itu yg perlu kau faham . Seperti tuangan kata-kata kau , gelak-tawa bukan penjamin sebenar apa hati kita rasa . Orang taktahu sakit di dalam .  Sama seperti aku . Tiap hari aku lari dan lari , mengelak dan menepis . Tapi sampai bila . Aku tak mampu lagi - Aku perlu mengaku . Aku rindu kau .

Aku tahu aku tidak berhak lagi menggugat hidup kau . Satu pun aku tak patut tegur . Rasa kau sudah mati untuk aku . Hilang seperti air tawar . 

Ramai yg semakin dekat dengan kehidupan mereka . Mereka lah yg memberi kau senyuman , riang dan erti buat kau . Bukan aku lagi kan ? Ahh persetankan kau bilang aku tidak punya perasaan !

Aku cukup tegar menyimpan rasa dan aku jelaskan tadi - itulah kesilapan aku dulu . 

Malam tu , aku betul-betul terlekat pada bantal . Runtunnya kemegahan aku sebagai anak jantan . Dan aku sedar - titik itu noktah , bukan lagi permulaan satu garisan . Terima Kasih

angkatigabelas#

SEMBUNYI

Aku tahu kau marah . Tetapi Tuhan telah mengadili aku . Kenapa aku tak dapat lupa . Dan ia bikin aku sakit sekarang . Kalau aku dapat ubah . Terima Kasih

BERLARI KE HUTAN - PART I

Termenung

Mengeksplorasi rimba namanya

Tinggi dan aman

Sebelum keberangkatan

Meneguk

Hijau dan jernih

Poser

MANGSA HOMOSAPIEN

Kali ini aku mampu . Aku berdaya . Aku rasa menang . Aku tenang –

Tenang tanpa bersemuka dgn muka-mukah

Jauh dari bohong-bohong metropolitan

Riuh , lolong-teriak , jeritan bajingan – lemas

Pagi itu , suria memercik warna fajarnya . Terus batu itu jadi alas jiwanya .

Bertentang emosi menghadap laut hijau . Tunggu – sampai bau pagi itu lalu habis seluruh nurani – men’cis-kan hati hitamnya – Dia itu adalah aku

Kelopak yg makin membugar , hati makin tegar

Ini-lah keagunganMu Tuhan

Kau bawa aku ke sini , ajar aku arti

Perbezaan – Moga terhilang kufurku

(aku kan sudah bilang – aku kan berlari ke hutan)

SESUMPAH BERPUAKA

Itu norma-dogma nya . Berpuitis mengikis belang si jantan . Bikin pria tewas dan sesat . Licik menguntai – mengikat satu bentuk tali koneksi . Kenapa tidak kau baringkan saja pada kamar zina-mu , asal runtuh kocakan dosa-mu .

Kau reka syurgaloka-mu , kau lari – kau terbang umpama malaikat dan bawa iblis bertandang ke teratak ganyang-mu.

Kau sesumpah berpuaka . Aku jamin -